Kuliner Khas Pulau Penyengat Kepulauan Riau Yang Lezat
Pulau Penyengat di Kepulauan Riau bukan hanya sebuah destinasi wisata sejarah yang kaya akan peninggalan Kerajaan Riau-Lingga; ia adalah sebuah kapsul waktu yang menyimpan warisan budaya Melayu yang utuh, termasuk dalam hal kulinernya. Mengunjungi pulau ini berarti Anda tidak hanya menyaksikan keagungan Masjid Sultan Riau yang ikonik, tetapi juga merasakan langsung tradisi dan cita rasa otentik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Perjalanan gastronomi Anda di sini akan dilengkapi dengan sebuah pengalaman unik yang disebut “Makan Beridang”, sebuah tradisi yang akan kita jelajahi lebih dalam.
Mengenal “Makan Berhidang”: Tradisi Menghormati Tamu Khas Penyengat
Sebelum kita menyelami satu per satu hidangannya, penting untuk memahami cara masyarakat lokal menyajikan kuliner mereka. Pengalaman kuliner di Pulau Penyengat seringkali diawali dengan Makan Beridang.
Ini bukan sekadar makan bersama; ini adalah sebuah kearifan lokal untuk menghormati dan memuliakan tamu.
- Prosesnya: Para tamu akan duduk bersila di lantai beralaskan tikar pandan.
- Peran “Seprah”: Di hadapan tamu, akan dibentangkan sehelai kain panjang yang disebut “seprah”. Kain inilah yang berfungsi sebagai “meja”, di mana semua hidangan akan disajikan dengan tertata rapi.
- Maknanya: Tradisi ini melambangkan kebersamaan, kesetaraan, dan keramahtamahan. Makan Beridang adalah inti dari pengalaman bersantap yang otentik di pulau ini.
Hidangan Utama yang Tersaji Saat Makan Beridang
Saat “seprah” telah terbentang, berbagai hidangan lauk-pauk kaya rempah khas Melayu akan disajikan. Berikut adalah beberapa menu utama yang seringkali menjadi primadona:
1. Ikan Asam Pedas Melayu
Berbeda dengan Asam Pedas gaya Padang atau Aceh, Ikan Asam Pedas Melayu khas Kepri memiliki karakter kuah yang lebih ringan namun tetap “menggigit”.
- Cita Rasa: Dominasi rasa asam segar (biasanya dari asam kandis atau air asam jawa) berpadu sempurna dengan pedasnya cabai.
- Bumbu Kunci: Keunikannya seringkali terletak pada penggunaan daun kesum (daun laksa) yang memberikan aroma wangi yang khas.
- Jenis Ikan: Biasanya menggunakan ikan laut segar seperti kakap merah, tenggiri, atau bahkan ikan kerapu.
2. Ayam Kormak
Jangan bayangkan korma India yang kental dan berat. Ayam Kormak (atau Kurma) versi Melayu adalah hidangan ayam yang dimasak dengan bumbu kental berwarna kuning pucat atau keputihan.
- Cita Rasa: Rasanya gurih, creamy dari santan, namun kaya akan rempah-rempah seperti ketumbar, jintan, dan lada putih.
- Keunikan: Hidangan ini cenderung tidak pedas, sehingga menyeimbangkan rasa dari hidangan lain seperti asam pedas.
3. Sotong (Cumi) Masak Hitam
Ini adalah hidangan klasik yang memanfaatkan tinta cumi sebagai bumbu utamanya.
- Proses: Cumi-cumi segar dimasak bersama kantung tintanya hingga kuahnya menjadi hitam pekat dan kental.
- Cita Rasa: Rasanya luar biasa gurih dan umami, dengan sedikit rasa manis dari daging cumi yang empuk. Bumbu tumisnya (bawang, jahe, dan serai) meresap sempurna ke dalam kuah hitamnya.
4. Padzri (Pajeri) Nenas
Padzri Nenas adalah hidangan pendamping yang unik. Ini adalah nanas yang dimasak dengan bumbu kari santan.
- Cita Rasa: Perpaduan yang mengejutkan antara rasa manis dan asam dari nanas dengan kuah kari yang gurih dan sedikit pedas. Tekstur nanas yang matang memberikan sensasi lumer di mulut.
5. Nasi Pendamping
Untuk melengkapi lauk-pauk tersebut, tidak hanya nasi putih yang disajikan. Seringkali ada pilihan Nasi Dagang (nasi yang ditanak dengan santan dan sedikit bumbu, mirip nasi uduk) atau Nasi Minyak (nasi yang dimasak dengan minyak samin dan rempah).
Kuliner Wajib Coba Lainnya di Pulau Penyengat
Di luar hidangan “Makan Beridang”, ada beberapa jajanan dan santapan ikonik yang tidak boleh Anda lewatkan saat menjelajahi pulau ini.
6. Gonggong: Siput Laut Ikonik Kepri
Anda belum ke Kepri jika belum mencoba Gonggong. Ini adalah sejenis siput laut (kerang keong) yang menjadi camilan favorit.
- Penyajian: Gonggong hanya direbus dengan sedikit garam dan jahe untuk menghilangkan bau amis.
- Cara Makan: Pengalaman uniknya adalah saat Anda mencungkil dagingnya keluar dari cangkang menggunakan tusuk gigi.
- Saus Cocolan: Kunci kenikmatannya ada pada saus cocolan khas yang terbuat dari campuran cabai rawit, bawang putih, dan perasan jeruk limau (atau nanas yang dihaluskan) yang memberikan rasa pedas, asam, dan segar.
7. Otak-Otak Ikan Khas Tanjungpinang
Meskipun pusatnya ada di Tanjungpinang (tepat di seberang pulau), Otak-Otak ini adalah camilan wajib saat Anda menyeberang atau berkeliling Pulau Penyengat.
- Perbedaan: Lupakan otak-otak berwarna putih pucat. Otak-otak di sini berwarna jingga terang mencolok karena campuran bumbu cabai dan kunyit yang royal.
- Tekstur & Rasa: Saat digigit, Anda tidak akan merasakan tekstur kenyal tepung sagu yang dominan. Sebaliknya, rasa daging ikan tenggiri yang padat, gurih, dan smoky (dari proses bakar) akan langsung meledak di mulut. Rasanya cenderung pedas dan kaya bumbu.
- Harga: Masih sangat terjangkau, biasanya dijual dengan harga satuan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
8. Ikan Bakar Segar di Tepi Dermaga
Saat energi Anda terkuras setelah berkeliling pulau, pergilah ke area dekat gerbang masuk atau dermaga. Banyak rumah penduduk yang bertransformasi menjadi warung makan sederhana.
- Menu Andalan: Ikan Bakar segar, seringkali langsung diambil dari keramba nelayan setempat.
- Bumbu: Ikan (seringkali Ikan Kerapu, Selar, atau Bawal) dibakar dengan bumbu sederhana namun disajikan dengan sambal belacan atau sambal asam yang mantap.
- Estimasi Harga: Seporsi nasi lengkap dengan ikan bakar segar dan minuman (seperti es teh manis) bisa Anda dapatkan dengan estimasi harga mulai dari Rp 30.000-an, tergantung jenis dan ukuran ikan.
Penutup Manis: Kue-Mueh dan Minuman Tradisional
Perjalanan kuliner Anda belum lengkap tanpa mencicipi aneka kue basah (kue-mueh) Melayu dan minuman pelepas dahaga.
- Tepung Gomak: Kue kenyal dari tepung pulut (ketan) yang diisi dengan unti kelapa (kelapa parut dan gula merah). Keunikannya adalah balutan “bedak” di luarnya yang terbuat dari tepung kacang hijau sangrai (disebut gomak).
- Roti Kirai (Roti Jala): Roti berbentuk jaring atau jala yang lembut ini adalah pendamping wajib untuk menikmati kuah kari ayam atau daging.
- Lakse Kuah: Meskipun lebih identik dengan Daik-Lingga, Anda juga bisa menemukan Lakse di sini. Ini adalah mi yang terbuat dari sagu, disiram dengan kuah kari ikan kental yang gurih dan kaya rempah.
- Minuman Khas: Air Dohot: Carilah minuman legendaris ini. Air Dohot (atau Air Dauk) adalah minuman berwarna kecoklatan yang terbuat dari rendaman buah dohot kering (sejenis buah ara/figs lokal) dan gula, menghasilkan rasa manis yang unik dan sangat menyegarkan.
Kuliner Pulau Penyengat adalah cerminan langsung dari sejarah dan budayanya. Setiap hidangan, mulai dari Ikan Asam Pedas dalam tradisi Makan Beridang hingga gigitan pedas Otak-Otak di perjalanan, menceritakan sebuah kisah. Jadi, saat Anda mengunjungi pulau ini, jangan hanya mengisi memori kamera Anda dengan arsitektur bersejarah, tetapi juga isi perut dan hati Anda dengan warisan cita rasa Melayu yang tak terlupakan.