Panduan Kuliner Flores: Menjelajahi 9 Rasa Otentik dari Se’i hingga Kopi Bajawa
Bicara tentang Flores, pikiran kita mungkin langsung tertuju pada keajaiban reptil purba di Pulau Komodo atau misteri Danau Tiga Warna di Puncak Kelimutu. Namun, petualangan di Nusa Tenggara Timur belum lengkap tanpa menyelami satu aspek krusial yang membentuk identitas pulau ini: kuliner tradisionalnya.
Jauh melampaui sekadar pengisi perut, kuliner Flores adalah sebuah narasi. Setiap hidangan adalah cerminan dari tanah vulkanik yang subur, kerasnya kehidupan bahari, dan warisan leluhur yang dijaga erat dalam setiap ritual adat.
Dari rasa manis legit ubi jalar endemik hingga hangatnya Moke yang menyatukan persahabatan, inilah panduan komprehensif untuk menjelajahi 9 cita rasa autentik Flores yang akan memperkaya petualangan Anda.
🍽️ Hidangan Utama dan Pelengkap Khas Flores
Berikut adalah hidangan yang mewakili jantung dari tradisi kuliner Flores, dari makanan pokok hingga lauk-pauk kaya bumbu.
1. Ubi Nuabosi (Si Manis dari Ende)
Ubi Nuabosi bukanlah ubi jalar biasa. Dianggap sebagai salah satu ubi jalar terenak di Indonesia, varietas yang tumbuh subur di dataran tinggi Ende ini menjadi sumber karbohidrat pokok alternatif selain nasi bagi masyarakat lokal.
- Keunikan Rasa: Teksturnya lebih legit, pulen, dan memiliki rasa manis alami yang khas.
 - Cara Penyajian: Warga Flores mengolahnya dengan beragam cara—direbus, digoreng, atau dipanggang. Cara paling klasik adalah menyantap ubi rebus hangat bersama cocolan sambal ikan teri atau ikan asin kering, menciptakan perpaduan rasa manis, asin, dan pedas yang sempurna.
 
2. Tapa Kolo (Nasi Bambu Penuh Makna)
Jika di daerah lain Anda mengenal nasi bambu, di Flores Anda akan bertemu Tapa Kolo. “Tapa” berarti panggang, dan “Kolo” berarti nasi dalam bambu. Hidangan ini memiliki nilai sakral dan hampir selalu hadir dalam upacara adat, ritual syukuran, atau penyambutan tamu penting.
- Proses Pembuatan: Menggunakan beras merah khusus (sering disebut “Deal Aka”), nasi dicampur dengan bumbu, lalu dimasukkan ke dalam ruas bambu muda yang telah dilapisi daun pisang. Bambu ini kemudian dibakar di atas bara api.
 - Cita Rasa: Proses pembakaran lambat ini menghasilkan nasi yang pulen dengan aroma smoky (asap) dan wangi khas dari bambu serta daun pisang yang tidak akan Anda temukan pada nasi biasa. Tapa Kolo melambangkan kebersamaan dan rasa syukur.
 
3. Se’i (Seni Pengasapan Daging dari Timur)
Meskipun Se’i sering diasosiasikan dengan Pulau Rote (Timor), teknik pengasapan ini juga mendarah daging di Flores. Se’i (daging asap) adalah metode pengawetan daging (biasanya babi atau sapi) yang telah diwariskan turun-temurun.
- Metode Unik: Perbedaannya dengan barbeku biasa adalah jarak antara daging dan bara api. Daging diletakkan di rak yang tinggi, sehingga yang memasak daging bukanlah api, melainkan asap panas yang konsisten. Proses ini bisa memakan waktu berjam-jam.
 - Aroma Khas: Seringkali, kayu bakar yang digunakan adalah kayu kosambi, yang memberikan aroma smoky yang khas dan berbeda. Daging Se’i bisa langsung diiris tipis dan disantap dengan sambal lu’at, atau dimasak kembali menjadi tumisan (Se’i Kuah atau tumis bunga pepaya).
 
4. Rumpu Rampe (Simfoni Rasa Sayuran Flores)
Jangan bayangkan kuliner Flores hanya berisi daging dan karbohidrat. Rumpu Rampe adalah perwakilan hidangan sayur yang paling populer dan bisa dibilang “menu wajib” di banyak warung makan.
- Apa Isinya: Ini adalah hidangan tumisan yang bahan utamanya bervariasi, namun paling sering menggunakan bunga pepaya. Bahan lain seperti jantung pisang, daun singkong, atau daun ubi juga sering dicampurkan.
 - Keseimbangan Rasa: Kunci kelezatannya adalah bagaimana rasa pahit dari bunga pepaya dinetralisir dan diseimbangkan dengan rasa gurih dari ikan teri, udang, atau ebi, serta bumbu bawang dan cabai. Ini adalah lauk pendamping yang sempurna untuk Se’i atau ikan bakar.
 
5. Ikan Kuah Asam (Segarnya Pesisir Flores)
Sebagai wilayah kepulauan, Flores adalah surga bagi pencinta hidangan laut. Ikan Kuah Asam adalah salah satu cara paling populer untuk menikmati kesegaran ikan tangkapan laut, seperti kerapu atau kakap merah.
- Cita Rasa: Seperti namanya, hidangan ini menonjolkan kuah bening yang kaya rasa asam segar, biasanya dari belimbing wuluh atau tomat. Rasa pedas dari cabai rawit utuh dan aroma wangi dari daun kemangi menambah kompleksitas rasa. Ini adalah hidangan yang ringan, sehat, dan sangat menyegarkan.
 
🍰 Jajanan Manis dan Hidangan Penutup
Setelah hidangan utama, masyarakat Flores juga memiliki camilan unik untuk bersantai atau sebagai hidangan penutup.
6. Jawada (Si Manis “Kue Rambut” dari Timur)
Jawada adalah camilan manis yang langsung menarik perhatian berkat bentuknya yang unik, sering dijuluki “kue rambut”. Jajanan renyah berwarna cokelat keemasan ini berasal dari Flores Timur.
- Proses Pembuatan: Adonan yang terbuat dari tepung beras, gula aren, santan, dan garam didorong melalui cetakan khusus dari tempurung kelapa yang dilubangi kecil-kecil, menciptakan helai-helai tipis seperti bihun. Helai “rambut” ini kemudian digoreng hingga kering dan renyah.
 - Rasa: Jawada menawarkan perpaduan rasa manis-gurih yang legit dan tekstur crunchy yang membuatnya cocok menjadi teman minum kopi atau sebagai oleh-oleh.
 
7. Catemak Jagung (Hidangan Penutup yang Gurih)
Ini adalah hidangan yang unik. Meskipun sering disebut sebagai hidangan penutup (dessert), Catemak Jagung memiliki cita rasa dominan yang gurih.
- Isi: Hidangan sehat ini terbuat dari campuran jagung, kacang tanah, dan kacang hijau, yang direbus bersama hingga empuk. Terkadang, labu kuning ditambahkan untuk memberi sedikit rasa manis alami dan tekstur yang lebih kental.
 - Peran: Jangan terkecoh dengan penampilannya; ini adalah hidangan savory yang mengenyangkan dan kaya nutrisi. Catemak Jagung adalah comfort food sejati khas NTT.
 
☕ Minuman Tradisional dan Kebanggaan Flores
Perjalanan kuliner belum lengkap tanpa mencicipi minumannya, dari yang menghangatkan persahabatan hingga yang mengharumkan nama bangsa.
8. Moke (Minuman Persahabatan dari Pohon Lontar)
Lebih dari sekadar minuman, Moke adalah simbol persahabatan, keramahan, dan elemen penting dalam setiap upacara adat di Flores. Minuman ini adalah hasil penyulingan dari nira pohon lontar (terkadang juga pohon enau) yang diproses secara tradisional.
- Dua Jenis Moke: 
- Moke Putih: Sering juga disebut “sopi” atau tuak manis. Ini adalah nira lontar yang baru disadap dan memiliki rasa manis alami (sebelum terfermentasi).
 - Moke Hitam: Ini adalah Moke Putih yang telah melalui proses distilasi (penyulingan) berkali-kali secara tradisional, menghasilkan minuman dengan kadar alkohol yang lebih tinggi, mirip arak.
 
 
9. Kopi Flores (Harta Karun dari Tanah Vulkanik)
Anda tidak bisa meninggalkan Flores tanpa mencicipi salah satu harta karunnya yang paling terkenal di dunia: Kopi Flores. Ditanam di dataran tinggi vulkanik, terutama di daerah Bajawa, kopi Arabika Flores memiliki karakter yang sangat unik.
- Profil Rasa: Kopi Flores Bajawa dikenal secara internasional karena body-nya yang tebal (kental) dan keasaman (acidity) yang seimbang. Anda akan menemukan jejak rasa floral, nutty (kacang-kacangan), dan sedikit sentuhan akhir rasa cokelat. Ini adalah komoditas ekspor kebanggaan yang menjadi penutup sempurna untuk petualangan kuliner Anda.