Kapuas Hulu ‘The Heart of Borneo’: Rute, Spot Memancing, dan Kearifan Lokal Dayak

Published On: 21/07/2025

Kapuas Hulu bukan sekadar destinasi; ia adalah manifestasi dari Borneo yang liar, purba, dan otentik. Mengunjungi kabupaten yang terletak di ujung timur Kalimantan Barat ini menawarkan pengalaman “sekali seumur hidup” (once in a lifetime experience). Anda akan diajak menyusuri sungai-sungai menantang yang meliuk membelah hutan hujan tropis murni, rumah bagi flora dan fauna langka dunia.

Sebagai bagian dari inisiatif global Heart of Borneo, wilayah ini memadukan keajaiban biodiversitas dengan kearifan lokal yang kental. Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia (1.143 km), menjadi nadi kehidupan di sini. Bagi para petualang, pemancing profesional (angler), dan pecinta budaya, Kapuas Hulu adalah surga yang tak tergantikan.

Berikut adalah panduan mendalam mengenai destinasi utama, kearifan lokal, serta aksesibilitas menuju Kapuas Hulu.

Taman Nasional Danau Sentarum: Laboratorium Alam Raksasa

Dengan luas area tangkapan air mencapai 132.000 hektare, Danau Sentarum adalah hamparan lahan basah (wetlands) terbesar di Asia. Ini bukan danau biasa; ia adalah sistem tata air yang unik.

  • Fenomena Musiman: Pada musim hujan, area ini menjadi danau raksasa yang menampung air sungai Kapuas. Namun, pada puncak musim kemarau, air surut drastis hingga danau berubah menjadi padang rumput dan alur-alur sungai kecil.

  • Surga Pemancing: Bagi para angler, ini adalah arena kelas dunia. Ikan Toman (Snakehead) dan Belida adalah primadona di sini. Pengunjung diizinkan memancing di zona pemanfaatan dengan tetap mematuhi aturan konservasi ketat.

  • Aktivitas: Susur danau menggunakan speed boat, pengamatan burung (bird watching), dan memanen madu hutan organik (Madu Danau Sentarum) yang terkenal kualitasnya.

Ekowisata Dusun Meliau: Rumah bagi Ikan Purba Arwana

Terletak di Desa Malemba, Kecamatan Batang Lupar, Dusun Meliau menawarkan konsep Community-Based Tourism yang sangat kuat.

  • Daya Tarik Utama: Gugusan danau di sini (termasuk Danau Telatap, Lukuk, Kasim, dan Balairam Besar) adalah habitat asli dari ikan hias termahal di dunia, Arwana Super Red (Scleropages formosus). Masyarakat setempat sangat menjaga ekosistem ini; menangkap Arwana di alam liar sangat dilarang, namun Anda bisa melihat upaya konservasinya.

  • Budaya Dayak Iban: Pengunjung dapat merasakan sensasi tinggal di Rumah Betang (Longhouse) tradisional sepanjang 90 meter yang dihuni oleh sekitar 33 kepala keluarga suku Dayak Iban. Ini adalah kesempatan langka untuk belajar menenun tenun ikat, melihat tarian tradisional, dan memahami filosofi hidup komunal mereka.

Danau Lindung Empangau: Kearifan Lokal dalam Konservasi

Mancing Ikan Tomang Di Kapuas Hulu Taman Nasional Danau Sentarum

Mancing Ikan Tomang di Danau Sentarum – Kapuas Hulu | Google Map/Kontributor Lau Ku 19

Berbeda dengan perairan terbuka, Danau Lindung (seperti di Empangau atau Bunut) dikelola dengan hukum adat yang ketat.

  • Sistem Zonasi: Danau dibagi menjadi zona inti (dilarang mengambil ikan) dan zona pemanfaatan. Ini menjamin stok ikan selalu tersedia.

  • Panen Raya: Waktu terbaik berkunjung adalah saat panen raya (biasanya musim kemarau). Anda akan menyaksikan masyarakat memanen berton-ton ikan air tawar secara gotong royong. Ikan yang dipanen biasanya diolah menjadi kerupuk basah atau ikan asin khas Kapuas Hulu.

Jejak Sejarah di Jalur Sungai (Sekadau – Sintang – Kapuas Hulu)

Dalam perjalanan darat atau sungai menuju Kapuas Hulu, Anda akan melewati wilayah Nanga Mahap di Sekadau. Di sini terdapat Batu Bertulis (Prasasti Batu Pahit) di Sungai Tekaret. Prasasti ini dipercaya berasal dari abad ke-5 Masehi, memuat ajaran Buddha dan relief stupa, menandakan bahwa peradaban tinggi telah masuk ke pedalaman Kalimantan sejak ribuan tahun lalu. Di dekatnya, terdapat Air Terjun Sompu, setinggi tiga meter dengan debit air deras dan batuan besar yang dramatis, cocok untuk persinggahan sebelum melanjutkan perjalanan jauh ke hulu.

Wisata Sekitar & Rekomendasi Tambahan

Untuk melengkapi perjalanan Anda di Kapuas Hulu, berikut adalah destinasi tambahan di sekitar Putussibau (Ibu Kota Kabupaten):

A. Bukit Ampan (Negeri di Atas Awan)

  • Daya Tarik: Spot terbaik untuk melihat hamparan awan di pagi hari dan sunrise. Pemandangan bukit barisan yang hijau memanjakan mata.

  • Lokasi: Desa Permata, Kecamatan Pengkadan, Kapuas Hulu.

  • Jarak & Akses: Sekitar 2-3 jam perjalanan darat dari Putussibau, dilanjutkan dengan trekking ringan.

B. Taman Nasional Betung Kerihun

  • Daya Tarik: Merupakan Taman Nasional lintas batas (Transboundary) yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia. Ini adalah hulu dari sungai Kapuas. Cocok untuk ekspedisi petualangan ekstrem, arung jeram, dan penelitian botani.

  • Lokasi: Hulu sungai Kapuas, akses melalui Putussibau menggunakan longboat.

Informasi Praktis: Rute, Transportasi, dan Akomodasi

Alamat Titik Pusat (Ibu Kota):

Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia.

Cara Menuju ke Sana (Rute & Transportasi):

  1. Jalur Udara (Tercepat):

    • Terbang ke Bandara Internasional Supadio (PNK) di Pontianak.

    • Lanjutkan penerbangan perintis ke Bandara Pangsuma (PSU) di Putussibau menggunakan maskapai seperti Wings Air (jadwal bisa berubah, cek berkala). Waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit.

  2. Jalur Darat (Petualangan):

    • Dari Pontianak, gunakan Bus DAMRI atau Taxi Private (Innova/Hiace) menuju Putussibau.

    • Waktu Tempuh: 14 – 18 jam perjalanan. Jalanan kini sudah beraspal mulus (Trans Kalimantan), namun berkelok-kelok dan naik turun bukit.

    • Tips: Bus berangkat sore/malam dari terminal Ambawang Pontianak.

  3. Jalur Sungai (Eksotis):

    • Tersedia kapal bandong (kapal kayu besar untuk logistik dan penumpang) dari Sintang ke Semitau/Putussibau, namun memakan waktu 2-3 hari dan jadwal tidak menentu. Opsi ini lebih cocok untuk petualang yang ingin menikmati kehidupan sungai.

Waktu Terbaik Berkunjung:

  • Agustus – Oktober (Musim Kemarau): Ideal untuk mengunjungi Danau Sentarum (melihat festival dan panen madu) serta akses jalan darat yang lebih kering.

  • Desember – Februari (Musim Hujan): Ideal untuk melihat Danau Sentarum dalam kondisi pasang (penuh air) dan menyusuri hutan yang banjir.

Tips

Pastikan Anda membawa uang tunai dalam jumlah cukup (ATM terbatas di pedalaman), obat-obatan pribadi (anti malaria disarankan), dan gunakan jasa pemandu lokal (local guide) untuk menghormati adat istiadat setempat serta keamanan selama di hutan.

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Pilihan Editor