Magelang adalah tujuan wisata yang memiliki berbagai macam keajaiban alam yang cukup dekat dengan kota Yogyakarta dalam perjalanan menuju candi Borobudur, Pawon dan Mendut yang megah.

Kota Magelang diapit di antara dua gunung (Gunung Merbabu dan Gunung Sumbing) dan berbatasan dengan dua sungai (Sungai Progo dan Elo), yang membuat kota ini menjadi subur. Magelang terletak di perempatan antara Yogyakarta di selatan dan Semarang di pesisir utara, dalam perjalanan menuju Borobudur. Terletak 43 km di sebelah utara Yogya, dan 75 km di selatan Semarang, ibu kota Jawa Tengah.

Setelah mengunjungi candi-candi yang megah, jalan menuju Magelang akan membawa Anda ke tempat-tempat indah seperti Punthuk Setumbu, Gereja Ayam di Bukit Rhema, Puncak Suroloyo dan Museum Seni kontemporer Oei Hong Djien, yang dikenal sebagai Museum OHD. Udara dingin yang menyegarkan di kota Magelang yang indah pasti akan menyegarkan Anda. Keindahan pegunungan hijau dan lembah yang membentang akan terungkap sebelum Anda berkendara melewati lahan pertanian yang subur ini. Berikut adalah beberapa wisata alam terindah di sekitar Magelang.

 

Hutan Pinus Kragilan

Melalui platform media sosial yang berkembang pesat,  memungkinkan semua orang berbagi sesuatu secara real time, yang telah membawa tempat ini menjadi terkenal. Di sini Anda akan disambut di gerbang yang berbunyi: “Top Selfie Pinusan Kragilan”, menunjukkan bahwa tempat ini memiliki banyak tempat di mana Anda dapat mengambil pemotretan luar biasa.

Aktivitas seru yang bisa dilakukan di Hutan Pinus Kragilan

• Wisata Edukasi: Hutan Pinus Kragilan dapat dijadikan sebagai tempat wisata edukasi bagi anak-anak dan remaja. Di sini, pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang ekosistem hutan pinus, tumbuhan endemik yang hidup di dalamnya, serta pentingnya menjaga kelestarian alam.
• Spot Fotografi: Dengan latar belakang pepohonan pinus yang rindang dan suasana yang alami, Hutan Pinus Kragilan dapat dijadikan sebagai spot fotografi yang menarik. Pengunjung dapat mengabadikan momen indah di tengah hutan pinus dan menghasilkan foto-foto yang instagramable.
• Camping dan Piknik: Hutan Pinus Kragilan menyediakan fasilitas untuk camping dan piknik. Pengunjung dapat membawa perlengkapan camping mereka sendiri dan menikmati malam yang tenang di tengah hutan. Selain itu, area piknik juga disediakan untuk keluarga atau grup teman yang ingin bersantai sambil menikmati alam.
• Trail Hiking: Hutan Pinus Kragilan juga dapat dijadikan sebagai destinasi hiking. Pengunjung dapat menikmati keindahan alam sembari menjelajahi jalur hiking yang telah disediakan. Rute hiking yang beragam dapat dipilih sesuai dengan tingkat kesulitan dan preferensi pengunjung.
• Agrowisata: Selain hutan pinus, Hutan Pinus Kragilan juga dapat mengembangkan konsep agrowisata. Pengunjung dapat belajar tentang pertanian organik, memetik buah-buahan segar, atau bahkan mencoba bertani secara langsung di kebun-kebun yang tersedia.
• Olahraga Ekstrem: Bagi para penggemar olahraga ekstrem, Hutan Pinus Kragilan dapat menjadi tempat yang menarik untuk aktivitas seperti flying fox, high ropes, atau jalan gantung. Hal ini akan menarik minat para petualang dan memberikan pengalaman yang seru di tengah alam bebas.
• Pusat Penelitian Alam: Hutan Pinus Kragilan dapat menjadi pusat penelitian alam untuk mempelajari flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Kolabor

Garis pohon pinus yang anggun yang melindungi daerah subur memberi perasaan seolah-olah Anda dibawa ke hutan Eropa, dikelilingi oleh udara dingin dan berkabut. Jalan utama yang landai adalah salah satu tempat yang paling banyak difoto, karena indah berbatasan dengan kedua sisi oleh pohon pinus yang tinggi.

Anda mungkin melihat pasangan mengambil gambar pre-wedding, atau sekelompok anak muda mendaki buaian berwarna-warni untuk mendapatkan gambar unik, yang kemudian akan di upload ke instagram atau facebook . Bertengger di sepanjang lereng Gunung Merbabu, tempat yang indah ini benar-benar tempat yang menenangkan untuk bersantai di antara kekayaan alam.

 

Gunung Andong

Jika Anda berencana untuk tinggal lebih lama di Magelang, maka Anda pasti harus pergi untuk berwisata ke Gunung Andong. Terletak di Kecamatan  Grabag, gunung ini belum pernah merekam aktivitas gunung berapi. Pada ketinggian sekitar 1.736 meter, gunung ini merentang antara kota Ngablak dan Tlogorejo.

Gunung Andong adalah salah satu destinasi wisata yang populer di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Terletak di lereng Pegunungan Menoreh, gunung ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan udara yang segar. Pendakian ke puncak Gunung Andong tidak terlalu sulit, sehingga cocok untuk para pendaki pemula. Selain itu, terdapat juga beberapa spot foto menarik di sepanjang jalur pendakian, seperti pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. Pada puncak Gunung Andong, pengunjung dapat menikmati panorama yang memukau, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Tak hanya itu, terdapat juga sebuah candi kuno yang berada di kawasan Gunung Andong, yaitu Candi Cepit yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jadi, bagi pecinta alam dan petualangan, Gunung Andong adalah tempat yang wajib dikunjungi.

Medan landai yang relatif lembut memberi kesempatan bagi pendaki pertama kali untuk menguji ketangkasannya. Waktu berlalu dengan panorama yang menawan di sekitar dan angin sepoi-sepoi mengantar Anda selama tiga jam berjalan ke puncaknya. Nikmati pemandangan yang menakjubkan saat Anda mencapai puncak dan hirupkan perasaan ajaib saat matahari menghangatkan bumi dan menyinari lembah hijau ini.

 

Air Terjun Sekar Langit

Ini adalah air terjun setinggi 25 meter yang terkenal karena cerita rakyat legendaris Jaka Tarub dan Nawangwulan, kisah cinta antara manusia dan bidadari cantik. Air terjun yang menyegarkan karena terletak di pegunungan yang ditutup oleh selaput pohon tropis dan semak lebat. Terletak sekitar 30 menit dari Magelang, di kaki Gunung Telomoyo di Grabag, mudah diakses baik dari Magelang maupun dari Salatiga.

Berikut fasilitas dan kegiatan seru di wisata Air Terjun Sekar Langit

• Menawarkan pengalaman unik melihat keindahan alam dengan air terjun yang spektakuler. Wisatawan bisa menikmati suara gemuruh air terjun dan hawa sejuk yang tercipta akibat percikan air.
• Menyediakan fasilitas rekreasi air seperti berenang atau mandi di kolam alami yang terbentuk akibat air terjun. Hal ini bisa menjadi kegiatan menyegarkan dan menenangkan bagi pengunjung.
• Menawarkan trekking atau hiking untuk mencapai air terjun, memberikan kesempatan bagi para petualang untuk mengeksplorasi keindahan alam sekitar. Pengunjung dapat menikmati pemandangan alam yang indah sepanjang perjalanan menuju air terjun.
• Menyediakan area piknik atau tempat makan di sekitar air terjun, sehingga pengunjung dapat menikmati waktu berkualitas dengan keluarga atau teman-teman sambil menikmati pemandangan yang menakjubkan.
• Menyediakan tempat perkemahan di sekitar air terjun, sehingga pengunjung dapat menghabiskan waktu semalam di alam terbuka dan mengalami kehidupan kampung yang lebih dekat dengan alam.
• Menawarkan kegiatan ekstrem seperti rafting atau canyoning di sekitar air terjun, yang akan memberikan pengalaman adrenalin yang tak terlupakan bagi para pengunjung yang mencari petualangan.
• Menyelenggarakan acara-acara khusus seperti festival musik atau pameran seni di sekitar air terjun, yang akan menarik minat wisatawan lokal dan internasional untuk datang dan menikmati suasana yang unik.
• Menyediakan pemandu wisata lokal yang berpengetahuan tentang sejarah dan keunikan air terjun, sehingga pengunjung dapat memahami lebih dalam tentang lingkungan sekitar dan nilai-nilai budaya yang terkait.
• Menyediakan fasilitas penginapan yang nyaman di sekitar air terjun, sehingga pengunjung dapat menghabiskan waktu lebih lama untuk menikmati keindahan alam dan kegiatan-kegiatan yang

 

Rafting Sungai Progo

Sungai Progo adalah sungai terbesar di Jawa Tengah dan juga dikenal sebagai salah satu lokasi pengumpulkan batu-batu besar untuk pembangunan Candi Borobudur. Sungai yang sangat bagus untuk arung jeram dan dibagi ke dalam Progo Bawah dan Progo Atas, masing-masing memiliki karakternya yang sedikit berbeda.

Jalur Progo Bawah dimulai dari jembatan di Desa Klangon dan berakhir di Desa Dekso. Ini memiliki rute berkelok-kelok sepanjang 26 km, yang membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk menavigasi. Padahal, Progo Atas membentang hanya 10 km dan memakan waktu sekitar 2-3 jam untuk meluncur turun dari titik awal dekat Gunung Sumbing. Kedua peregangan tersebut menawarkan tingkat kesulitan dari III ke V, yang berarti bahwa hal ini dapat dinavigasi hanya oleh mereka yang memiliki pengalaman sebelumnya dalam arung jeram arus cepat.

Batu-batu besar yang tersebar memberi banyak turunan spontan dan rintangan yang cukup berat, yang bisa dikelola oleh rafter yang terampil saja. Selama perjalanan, Anda akan beristirahat di suatu daerah untuk menarik napas dan menyerap panorama sekitarnya yang menakjubkan ini.