Ritual Mayu Desa Tradisi Meminta Keselamatan Yang Masih Bertahan Saat Ini Di Gunung Bromo
Apa Itu Mayu Desa?
Mayu Desa adalah upacara adat pembersihan spiritual dan penyucian wilayah yang dilakukan oleh masyarakat Suku Tengger di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, khususnya di Desa Wonokitri, Pasuruan. Secara etimologi, “Mayu” berasal dari filosofi Jawa Memayu Hayuning Buwono, yang berarti mempercantik, memelihara, atau melindungi keselamatan dunia.
Berbeda dengan ritual Kasada yang dilakukan setiap tahun, Mayu Desa umumnya digelar lima tahun sekali berdasarkan kalender Saka Tengger. Ritual ini merupakan manifestasi tertinggi dari hubungan tripartit (Tri Hita Karana) masyarakat Tengger: hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan sesamanya.
Mengapa Upacara Ini Penting?
Bagi Suku Tengger—komunitas Hindu terakhir dari era Majapahit yang tersisa di Jawa—Mayu Desa bukan sekadar festival. Ini adalah pengakuan tulus atas kerentanan manusia di hadapan kekuatan Ibu Alam. Ritual ini bertujuan untuk:
Menolak Bala: Membersihkan desa dari roh jahat dan bencana.
Syukur: Berterima kasih atas hasil bumi yang melimpah.
Reuni Agung: Momen nglumpukke balung pisah (mengumpulkan tulang yang terpisah), memanggil pulang perantau Tengger.
Rangkaian Ritual: Dari Pamepek hingga Kepala Kerbau
Prosesi Mayu Desa berlangsung khidmat dan melibatkan seluruh elemen warga, dari sesepuh hingga anak-anak. Berikut adalah tahapan kritis yang menjadikan acara ini sebuah fenomena budaya yang megah:
1. Pamepek: Malam Persiapan
Sehari sebelum puncak acara, warga berkumpul untuk Pamepek. Ini adalah pesta komunal yang menandai selesainya persiapan fisik. Di Balai Desa Wonokitri, Dukun Pandita (pemimpin spiritual tertinggi desa) memimpin doa di hadapan sesaji, diikuti dengan makan malam kolektif. Malam ini sering ditutup dengan Tari Tayub, sebuah tarian pergaulan yang melambangkan kerukunan.
2. Arak-Arakan Ancak
Pagi harinya, warga membawa Ancak—wadah sesaji berbentuk persegi dari bambu atau kulit pisang. Ancak berisi hasil bumi terbaik: kentang, kubis, buah-buahan, dan jajanan pasar. Ini adalah simbol redistribusi kekayaan alam kembali kepada penciptanya.
3. Pengorbanan Kerbau (Kurban Agung)
Puncak dari Mayu Desa adalah persembahan seekor kerbau jantan pilihan. Kerbau ini harus memiliki ciri fisik sempurna (katuranggan) dan telah dipelihara khusus untuk acara ini. Dalam kepercayaan lokal, kepala kerbau yang ditanam di lokasi keramat desa berfungsi sebagai penyeimbang energi bumi dan “paku” spiritual untuk mencegah longsor serta bencana alam.
Wisata Sekitar Lokasi Mayu Desa (Wonokitri)
Jika Anda berkunjung ke Desa Wonokitri untuk menyaksikan budaya atau sekadar berwisata, berikut adalah destinasi terdekat yang wajib dikunjungi:
1. Penanjakan 1 (The Golden Sunrise)
Spot terbaik untuk melihat matahari terbit dengan latar belakang Gunung Bromo, Batok, dan Semeru.
Daya Tarik: View point tertinggi dan paling ikonik di Bromo.
Jarak dari Wonokitri: ± 3-4 km (dapat ditempuh dengan Jeep atau ojek).
Aktivitas: Fotografi lansekap, menikmati sunrise.
2. Taman Edelweiss Desa Wonokitri
Daya Tarik: Konservasi bunga abadi (Anaphalis javanica). Di sini Anda bisa belajar cara membudidayakan Edelweiss secara legal, bukan memetik liar di gunung.
Lokasi: Masih di dalam area Desa Wonokitri.
Jarak: 0 km (berada di desa yang sama).
3. Bukit Kingkong (Bukit Kedaluh)
Daya Tarik: Alternatif view point sunrise jika Penanjakan 1 terlalu padat. Pemandangannya sedikit lebih dekat ke kawah Bromo.
Jarak dari Wonokitri: ± 2,5 km (searah jalan menuju Penanjakan).
4. Air Terjun Madakaripura
Daya Tarik: Air terjun tertinggi di Pulau Jawa yang konon menjadi tempat pertapaan Patih Gajah Mada. Lorong tebingnya yang melengkung sangat eksotis.
Lokasi: Lumbang, Probolinggo (namun bisa diakses saat perjalanan turun/naik via jalur Pasuruan-Probolinggo).
Jarak: ± 1 jam perjalanan berkendara dari area bawah Pasuruan.
Panduan Perjalanan: Alamat, Rute, dan Transportasi
Lokasi utama upacara Mayu Desa yang dibahas ini adalah Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Rute Menuju Lokasi (Via Pasuruan)
Jalur Pasuruan-Tosari-Wonokitri dinilai sebagai jalur yang paling aman dan jalannya relatif mulus dibandingkan jalur lain, meski tetap menanjak tajam.
Dari Surabaya/Malang (Kendaraan Pribadi):
Masuk Tol Gempol-Pasuruan, keluar di Gerbang Tol Pasuruan.
Arahkan kendaraan ke Warungdowo, lalu ikuti petunjuk ke Kecamatan Tosari.
Lanjutkan naik hingga sampai di Desa Wonokitri (pos pemeriksaan tiket Taman Nasional).
Waktu Tempuh: ± 2,5 – 3 jam dari Surabaya.
Transportasi Umum:
Dari Terminal Pasuruan, naik angkutan desa (mikrolet) menuju Terminal Pasar Tosari.
Dari Tosari, Anda harus menyewa ojek atau Jeep lokal untuk naik ke Desa Wonokitri karena angkutan umum jarang sampai ke atas.
Tips Transportasi
Penting: Pastikan kondisi rem dan kopling kendaraan prima. Jalur Tosari memiliki tanjakan panjang tanpa henti.
Jeep Bromo: Jika Anda tidak yakin menyetir di medan ekstrem, parkirkan mobil di Rest Area di bawah (Puspo atau Tosari) dan sewalah Jeep Hardtop (Toyota Land Cruiser FJ40) milik warga lokal.
Tips Etika untuk Pengunjung
Sebagai wisatawan yang bijak, menghormati tradisi lokal adalah kewajiban:
Berpakaian Sopan: Meskipun dingin, hindari pakaian yang terlalu terbuka saat memasuki area ritual. Gunakan jaket tebal (suhu bisa mencapai 5-10°C).
Jaga Jarak: Jangan mengganggu prosesi doa Dukun Pandita atau melangkahi sesaji (Ancak).
Izin Dokumentasi: Selalu meminta izin (permissi) atau memberi isyarat anggukan sebelum memotret warga yang sedang beribadah secara close-up.
Artikel Terbaru
Panduan Wisata Terlengkap ke Jatim Park 3 Malang: Kenikmatan Tak Terlupakan
Jatim Park 3, yang juga dikenal dengan nama Dino Park, merupakan salah satu bagian dari Jawa Timur Park Group yang telah berhasil menarik perhatian banyak pengunjung dengan berbagai atraksi menariknya. Setelah kesuksesan Jatim Park 1 [...]
Malino Highlands di Sulawesi Selatan: Harga Tiket 2025, Jam Buka, Rute dan Villa
Malino Highlands terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Desa ini berada di kaki Gunung Bawa Karaeng, dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl), sehingga memiliki suhu yang sejuk dan [...]
Wisata Kebun Gowa: Harga Tiket 2025, Wahana, dan Agrowisata untuk Keluarga
Wisata Kebun Gowa adalah salah satu destinasi wisata alam yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang menawarkan pemandangan hijau nan asri serta berbagai wahana rekreasi yang menarik. Dikenal sebagai taman rekreasi yang cocok untuk [...]
Kemuning Sky Hills : Wisata Adrenalin di Jembatan Kaca dan Pesona Kebun Teh
Kemuning Sky Hills merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang terletak di area Perkebunan Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Obyek wisata ini menawarkan pengalaman berbeda bagi para pencinta adrenalin melalui jembatan kaca yang menantang. [...]
Harga Menginap Dan Tiket Waterpark Batu
Batu Wonderland Waterpark & Resort Hotel adalah destinasi ideal bagi keluarga dan wisatawan yang mencari pengalaman rekreasi dan penginapan yang menyenangkan di Kota Batu, Malang. Terletak strategis di Jalan Imam Bonjol Bawah, resor ini menawarkan [...]
Review Pictniq Gunungkidul: Lokasi, Jam Buka, dan Wahana Instagramable
Yogyakarta kembali menghadirkan destinasi wisata hits yang wajib masuk dalam bucket list liburan Anda. Pictniq Gunungkidul (atau sering disebut Pictniq Land) menawarkan pengalaman unik dengan konsep "Healing & Keliling Dunia dalam Sehari". Bagi Anda yang [...]








