5 Fakta Menarik Masjid Cheng Ho Surabaya: Dari Arsitektur Niu Jie hingga Filosofi Angka

Published On: 16/06/2025

Apakah Anda pernah melihat masjid yang sekilas tampak seperti kelenteng? Jika belum, Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya adalah destinasi yang wajib masuk dalam daftar kunjungan Anda. Bukan sekadar tempat ibadah, bangunan ini adalah monumen hidup yang menceritakan kisah perdamaian, akulturasi budaya Tionghoa-Jawa-Islam, dan penghormatan terhadap sejarah Nusantara.


Sekilas Fakta Penting (Quick Facts)

Untuk Anda yang membutuhkan informasi cepat, berikut rangkuman data teknis Masjid Cheng Ho:

KategoriDetail Informasi
Nama ResmiMasjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya
AlamatJl. Gading No. 2, Ketabang, Genteng, Surabaya (Belakang Taman Makam Pahlawan)
Jam Buka24 Jam (Terbuka untuk Umum)
Harga TiketGratis / Infaq Sukarela
Luas AreaTanah: 3.070 m²
Gaya ArsitekturTiongkok (Dinasti Ming), Arab, dan Jawa
FasilitasArea Sholat, Lapangan Olahraga, Sekolah (TK-SD), Kursus Bahasa, Kantin

Sejarah & Latar Belakang: Mengapa Masjid Ini Dibangun?

Penghormatan pada Sang Laksamana

Masjid ini didirikan sebagai bentuk penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho (Zheng He), seorang bahariwan Muslim asal Yunnan, Tiongkok. Pada abad ke-15, Cheng Ho memimpin armada muhibah ke Nusantara dengan misi damai: berdagang, menjalin persahabatan, dan menyebarkan Islam. Jejaknya di Semarang, Surabaya, dan Palembang menjadi bukti eratnya hubungan Tiongkok dan Islam di Indonesia.

Inisiasi Komunitas & Semangat Inklusif

Pembangunan masjid diprakarsai oleh para sesepuh dan pengurus PITI (Persatuan Islam Tionghoa Indonesia), Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia, serta tokoh masyarakat Tionghoa Surabaya.

  • Peletakan Batu Pertama: 15 Oktober 2001 (Bertepatan dengan Isra Mikraj).

  • Peresmian: 28 Mei 2003 oleh Menteri Agama RI.

Motif pembangunan masjid ini tidak hanya spiritual. Ada motif sosiologis untuk menghapus trauma masa lalu (diskriminasi etnis) dan menciptakan “ruang aman” serta pengakuan bahwa menjadi Tionghoa dan Muslim adalah identitas yang harmonis, bukan bertentangan.

Bedah Arsitektur & Filosofi: Di Mana Letak Keunikannya?

Sejarah Masjid Cheng Ho Surabaya

Masjid Cheng Ho – Surabaya, Jawa Timur | Google Map/Kontributor Alexander Shlotov

Masjid Cheng Ho Surabaya adalah masjid pertama di Indonesia yang menggunakan arsitektur Tiongkok murni, yang kemudian mendapatkan penghargaan dari MURI.

A. Inspirasi Masjid Niu Jie

Bentuk atap utama dan mahkota masjid ini terinspirasi langsung dari Masjid Niu Jie (Ox Street Mosque) di Beijing yang dibangun pada tahun 996 Masehi.

B. Makna Angka dalam Dimensi Bangunan

Arsitek Ir. Abdul Aziz merancang setiap inci bangunan dengan makna filosofis:

  • Ukuran 11 x 9 Meter: Bangunan utama memiliki panjang 11 meter (mengikuti ukuran Ka’bah saat pertama dibangun Nabi Ibrahim) dan lebar 9 meter (melambangkan Wali Songo).

  • Atap Segi Delapan (Oktagon): Dalam budaya Tionghoa, angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/kejayaan). Dalam Islam, bentuk ini menyerupai sarang laba-laba yang menyelamatkan Rasulullah SAW di Gua Tsur.

  • Anak Tangga: Terdapat 5 anak tangga di kiri (Rukun Islam) dan 6 anak tangga di kanan (Rukun Iman).

C. Simbolisme Warna

Didominasi warna cerah yang kontras dengan masjid pada umumnya:

  • šŸ”“ Merah: Kebahagiaan & Keberanian.

  • 🟔 Kuning: Kedamaian & Kemasyhuran.

  • 🟢 Hijau: Kemakmuran (Identitas Islam).

  • šŸ”µ Biru: Harapan.

D. Pintu Tanpa Daun Pintu

Pintu utama masjid sengaja tidak dipasangi daun pintu. Ini adalah simbol keterbukaan tanpa sekat. Siapa pun, dari golongan atau etnis apa pun, dipersilakan masuk untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Pengalaman Pengunjung & Fasilitas

Berdasarkan ulasan pengunjung dan liputan media, suasana di Masjid Cheng Ho sangat cair dan inklusif.

  • Wisata Religi & Fotografi: Pengunjung non-Muslim sering datang untuk mengagumi relief naga, patung singa lilin, dan kaligrafi Arab yang estetik. Spot foto di depan gerbang bergaya pagoda adalah favorit wisatawan.

  • Fasilitas Lengkap:

    • Pendidikan: Terdapat TK dan SD di dalam kompleks.

    • Olahraga: Lapangan basket yang sering digunakan warga.

    • Kesehatan: Tersedia klinik akupuntur.

    • Kuliner: Di area belakang, terdapat kantin dan gerai UMKM yang menjual makanan serta suvenir dengan harga terjangkau.

Jejak Sang Laksamana di Kota Lain: Jaringan Masjid Cheng Ho Indonesia

Meskipun Masjid Cheng Ho Surabaya memegang gelar sebagai yang pertama didirikan di Indonesia, semangat persaudaraan yang dibawanya telah menyebar ke berbagai penjuru Nusantara. Saat ini, terdapat belasan masjid dengan nama serupa yang dibangun oleh komunitas Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) dan pemerintah daerah setempat.

Jika Anda seorang pecinta wisata religi, berikut adalah beberapa “saudara” dari Masjid Cheng Ho Surabaya yang juga menarik untuk dikunjungi:

1. Masjid Cheng Ho Palembang (Sriwijaya)

  • Lokasi: Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

  • Keunikan: Merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia. Palembang memiliki ikatan sejarah kuat karena Laksamana Cheng Ho tercatat pernah singgah di sini sebanyak tiga kali. Arsitekturnya memadukan unsur Tiongkok, Melayu, dan Nusantara dengan dominasi warna merah muda dan hijau.

2. Masjid Cheng Ho Pandaan (Pasuruan)

  • Lokasi: Jalan Raya Kasri, Pandaan, Pasuruan (sekitar 1 jam perjalanan dari Surabaya).

  • Keunikan: Berlokasi strategis di tepi jalan raya utama Surabaya-Malang dengan latar pemandangan pegunungan yang indah. Masjid ini sangat populer sebagai tempat istirahat (rest area) bagi wisatawan yang menuju Malang karena suasananya yang sejuk dan asri.

3. Masjid Cheng Ho Kutai Kartanegara

  • Lokasi: Loa Janan, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

  • Keunikan: Sebuah simbol akulturasi yang kompleks. Masjid ini memadukan arsitektur Tiongkok (pagoda) dengan arsitektur khas Jawa (Joglo) dan ornamen khas Kalimantan (Dayak/Kutai). Dikelilingi taman bunga yang cantik menjadikannya destinasi favorit warga lokal.

4. Masjid Cheng Ho Purbalingga

  • Lokasi: Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah.

  • Keunikan: Dibangun pada tahun 2011, masjid ini menonjol dengan bentuk atap pagoda bertingkat yang sangat mirip dengan kelenteng, namun memiliki interior yang sangat nyaman dengan ornamen lampion merah yang menghiasi langit-langitnya.

5. Masjid Cheng Ho Banyuwangi

  • Lokasi: Jemursari, Banyuwangi, Jawa Timur.

  • Keunikan: Menjadi simbol toleransi di ujung timur Pulau Jawa. Sering disebut sebagai tempat di mana santri (Islam) dan naga (Tionghoa) “bersalaman”. Masjid ini juga menjadi pusat pendidikan agama bagi warga sekitar.

Rute dan Transportasi Menuju Lokasi

Masjid Cheng Ho berada di lokasi strategis: Jl. Gading No. 2, Ketabang, Genteng, Surabaya. Tepat di belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa dan sekitar 1 km di utara Balai Kota Surabaya.

A. Dari Bandara Juanda (± 45 Menit – 1 Jam)

  • Taksi/Ojek Online: Pilihan paling praktis. Set tujuan ke “Masjid Cheng Ho Surabaya”. Biaya berkisar Rp100.000 – Rp150.000 (mobil).

  • Bus DAMRI: Naik DAMRI jurusan Terminal Bungurasih, lalu oper transportasi online atau Suroboyo Bus.

B. Dari Stasiun Gubeng (± 10 – 15 Menit)

  • Jaraknya sangat dekat (sekitar 2-3 km). Anda bisa menggunakan becak motor, ojek online, atau taksi dengan biaya sangat terjangkau (di bawah Rp20.000).

C. Dari Terminal Bungurasih (Purabaya)

  • Naik Suroboyo Bus rute R1/R2 (arah Rajawali/JMP), turun di halte terdekat dengan Balai Kota atau Grand City Mall, lalu lanjut berjalan kaki atau naik ojek online jarak dekat.

Apa Kata Pengunjung?

Ā Berikut adalah Rangkuman dari ribuan ulasan yang ada di Google Maps mengenai Masjid Cheng Ho Surabaya:

  • ⭐⭐⭐⭐⭐ Arsitektur Memukau: Hampir semua ulasan memuji keunikan desain yang seperti kelenteng. Sangat instagramable dan berbeda dari masjid biasa.

  • ⭐⭐⭐⭐⭐ Kebersihan & Kenyamanan: Area wudu dan toilet dinilai bersih dan terawat. Mukena dan sarung tersedia bagi musafir.

  • ⭐⭐⭐⭐⭐ Suasana Toleransi: Banyak pengunjung non-Muslim merasa disambut dengan baik. Suasana tenang di tengah hiruk pikuk kota Surabaya.

  • ⭐⭐⭐⭐ Area Parkir: Parkir cukup luas untuk mobil dan motor, namun bisa sangat padat saat Salat Jumat atau hari libur nasional.

 


FAQ (People Also Ask) – Seputar Masjid Cheng Ho

Q: Apakah non-Muslim boleh masuk ke Masjid Cheng Ho Surabaya?

A: Ya, sangat boleh. Masjid ini terbuka untuk wisatawan umum dari berbagai latar belakang agama. Namun, pengunjung diharapkan berpakaian sopan dan menjaga ketenangan, serta tidak melintas di depan orang yang sedang salat.

Q: Apakah ada biaya tiket masuk ke Masjid Cheng Ho?

A: Tidak ada tiket masuk (Gratis). Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir kendaraan atau bisa memberikan infaq sukarela di kotak amal yang tersedia.

Q: Kapan waktu terbaik berkunjung ke sini?

A: Untuk berfoto, waktu terbaik adalah pagi hari (07.00 – 10.00) atau sore hari (15.00 – 17.00) saat cahaya matahari bagus. Jika ingin merasakan suasana spiritual yang syahdu, datanglah saat waktu Salat Magrib.

Q: Apa bedanya Masjid Cheng Ho Surabaya dengan yang di Pandaan atau Palembang?

A: Masjid Cheng Ho Surabaya adalah yang pertama dibangun di Indonesia (2002). Masjid di Pandaan memiliki latar pemandangan gunung dan lahan lebih luas, sedangkan di Palembang merupakan salah satu yang terbesar.


Kesimpulan:

Masjid Cheng Ho Surabaya adalah bukti nyata bahwa perbedaan adalah rahmat. Dinding merahnya bukan sekadar tembok, melainkan kanvas sejarah yang menyatukan budaya Tionghoa dan Islam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Jika Anda sedang di Surabaya, sempatkanlah singgah untuk sujud atau sekadar mengagumi keindahannya.

Ingin informasi lebih lanjut tentang wisata Surabaya? Jelajahi artikel kami lainnya di blog ini!

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Pilihan Editor