Wisata Curug Lawe Benowo: Panduan Rute, Tiket, & Mitos CLBK

Published On: 06/06/2025

Bagi Anda yang mencari ketenangan dari hiruk-pikuk kota, Curug Lawe Benowo Kalisidi atau yang populer disingkat CLBK, adalah jawabannya. Terletak di lereng Gunung Ungaran, destinasi ini bukan sekadar tempat wisata biasa. Ini adalah paket lengkap “healing” yang menawarkan petualangan trekking menembus hutan, sejarah irigasi tua, hingga legenda cinta abadi.

Sebagai penggemar perjalanan alam, saya merekomendasikan tempat ini bagi Anda yang ingin menikmati udara bersih paru-paru dunia sekaligus tantangan fisik ringan. Mari kita bedah tuntas pesona CLBK.

Apa Itu Curug Lawe Benowo Kalisidi (CLBK)?

Curug Lawe Benowo Kalisidi adalah kawasan ekowisata yang dikelola oleh Perhutani bekerja sama dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bela Pesona. Keunikan utamanya terletak pada keberadaan dua air terjun dalam satu kawasan, yaitu Curug Lawe dan Curug Benowo, yang meskipun berdekatan namun memiliki karakteristik berbeda.

Daya Tarik Utama: Mengapa Harus ke Sini?

  1. Fenomena “Benang Putih” (Curug Lawe):Nama “Lawe” dalam Bahasa Jawa berarti “benang”. Air terjun setinggi ±30 meter ini memiliki aliran yang tidak langsung jatuh bergemuruh besar, melainkan menyebar halus menyerupai untaian benang-benang putih yang menjuntai indah di tebing cekung.
  2. Kemegahan Tebing (Curug Benowo):Curug Benowo memiliki ketinggian sekitar 40 meter (sumber lain menyebut hingga 70 meter) dengan debit air yang lebih deras dan dikelilingi tebing tinggi yang rimbun, menciptakan nuansa hutan purba yang kental.
  3. Jembatan Romantis & Saluran Irigasi Belanda:Sepanjang perjalanan trekking, Anda akan menyusuri saluran irigasi peninggalan Belanda dan menyeberangi “Jembatan Romantis”. Jembatan kayu ini membentang di atas jurang sedalam 20 meter dan menjadi spot foto paling ikonik.
  4. Habitat Satwa Liar (Lutung & Elang Jawa):Kawasan ini adalah rumah bagi satwa liar dilindungi. Jika datang di pagi hari (sekitar pukul 06.00) atau sore hari, Anda berpotensi bertemu dengan Lutung (kera hitam ekor panjang). Selain itu, Kijang dan Elang Jawa juga mendiami kawasan hutan lindung ini.

Mitos dan Legenda: Kisah Cinta yang Membatu

Dibalik keindahannya, masyarakat setempat meyakini legenda tragis tentang Rangga Lawe, Dewi Banowati, dan Pangeran Indrakila.

Konon, terjadi cinta segitiga di mana Pangeran Indrakila (yang sempat berwujud kera) murka karena merasa dikhianati oleh Dewi Banowati yang menikah lagi dengan Rangga Lawe saat sang Pangeran pergi mencari obat. Kemarahan Pangeran mengutuk keduanya menjadi batu. Air mata Rangga Lawe dipercaya menjadi aliran Curug Lawe, sedangkan air mata Dewi Banowati menjadi Curug Benowo.

Selain itu, nama Benowo juga dikaitkan dengan Pangeran Benowo dari Kerajaan Pajang yang konon menjadikan tempat ini sebagai lokasi persinggahan (petilasan).

Aktivitas Seru di Curug Lawe Benowo

Air Terjun Curug Lawe Benowo Kalisidi

Curug Lawe Benowo Kalisidi – Kab. Semarang, Jawa Tengah | Google Map/Kontributor Choffeematcha

  • Jungle Trekking: Berjalan sejauh ±2,5 km (sekitar 45 menit – 1 jam) dari parkiran. Jalurnya landai namun menantang dengan lebar jalan setapak hanya 40 cm di tepi jurang/parit.

  • Bird Watching & Wildlife Photography: Mengamati burung dan lutung di habitat aslinya.

  • Berendam Ringan: Anda bisa bermain air di tepian sungai atau kolam alami di bawah curug. Catatan Medis: Hindari berenang tepat di bawah guyuran air terjun utama karena debit air bisa sangat kuat dan berbahaya.

  • Camping: Tersedia camping ground (terutama di dekat area Curug Benowo) bagi yang ingin bermalam di alam terbuka.

Informasi Praktis: Tiket, Jam Buka & Fasilitas

Berikut adalah data terbaru ( update November 2025 ) yang perlu Anda catat sebelum berkunjung:

InformasiDetail
Harga Tiket MasukRp 10.000 per orang
Parkir MotorRp 2.000 – Rp 3.000
Parkir MobilRp 5.000 – Rp 10.000
Jam Buka08.00 – 16.00 WIB (Buka Setiap Hari)
Batas Waktu Check-inDisarankan masuk sebelum pukul 14.00 WIB agar tidak kemalaman di hutan.

 

Fasilitas Wisata:

Meskipun berada di tengah hutan, fasilitas di CLBK sudah cukup memadai berkat pengelolaan warga:

  • Area Parkir Luas.

  • Toilet & Kamar Bilas Air Bersih.

  • Mushola.

  • Warung Makan (Menyediakan mendoan hangat, mie instan, dan minuman).

  • Gazebo/Pos Istirahat.

Alamat, Rute & Transportasi

Alamat: Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Panduan Rute:

  • Dari Kota Semarang: Arahkan kendaraan ke Gunung Pati (via Unnes) atau lewat Ungaran. Dari Alun-alun Ungaran, jaraknya hanya sekitar 7 km atau 12 km dari pusat kota Semarang.

  • Patokan Google Maps: Gunakan kata kunci “Curug Lawe Benowo Kalisidi”.

    • Warning: Hati-hati jangan tertukar dengan “Curug Lawe Secepit” yang berada di Kabupaten Kendal.

Tips Transportasi:

Akses jalan sudah beraspal dan beton, namun menanjak dan berkelok. Sangat direkomendasikan menggunakan Sepeda Motor atau Mobil Pribadi (City Car/SUV). Kendaraan besar seperti Bus Medium/Big Bus tidak direkomendasikan karena medan jalan desa yang sempit.

Ringkasan Ulasan Pengunjung (Google Maps Sentiment)

Berdasarkan rangkuman pengalaman pengunjung dari berbagai sumber, berikut adalah sentimen utamanya:

  • ⭐⭐⭐⭐⭐ Keindahan Alam: Mayoritas pengunjung memuji keasrian hutan dan kejernihan air yang “mengobati” rasa lelah.

  • ⭐⭐⭐⭐ Trek Menantang: Banyak yang memberi catatan bahwa jalurnya cukup jauh (±2,5 km) dan bisa licin saat hujan, namun worth it (sepadan) dengan pemandangannya.

  • ⭐⭐⭐⭐⭐ Murah Meriah: Harga tiket dianggap sangat terjangkau untuk fasilitas dan pemandangan yang didapat.


FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

Q: Apakah jalur trekking Curug Lawe aman untuk pemula/anak-anak?

A: Jalurnya relatif landai (tidak mendaki ekstrem), namun cukup jauh (±2,5 km) dan sempit (lebar 40 cm di tepi parit). Aman untuk pemula yang fit, namun perlu pengawasan ekstra untuk anak-anak.

Q: Berapa lama waktu jalan kaki ke air terjun?

A: Rata-rata 45 menit hingga 1 jam perjalanan santai dari parkiran menuju titik air terjun.

Q: Kapan waktu terbaik berkunjung ke CLBK?

A: Pagi hari (pukul 07.00 – 09.00) adalah waktu terbaik untuk mendapatkan udara segar, menghindari hujan sore, dan berpeluang melihat Lutung.

Q: Apakah boleh membawa makanan dari luar?

A: Boleh, namun Wajib Bawa Turun Sampahmu. Kawasan ini sangat ketat menjaga kebersihan hutan.


Semoga panduan ini membantu rencana perjalanan Sahabat Travels.id! Jangan lupa pakai alas kaki yang nyaman dan anti-selip, ya.

Leave A Comment

Artikel Terbaru

Pilihan Editor